Senin, 29 Agustus 2016

Pengorbanan Seorang IBU



Setelah lewat 3 bln., ibu mertua saya sehari-hari tampak senantiasa suka. Bahkan kadang-kadang berbelanja sayuran baru waktu pulang ke tempat tinggal. Saat itu suami saya berkata : " Saya terasa ada yang aneh, ibu rekan saya juga bekerja membagi brosur, tetapi pendapatannya sehari hanya 50 yuan saja. " Saya berkata : " Mustahil, saat ibumu berbohong? "Bandar Sabung Ayam

Hari ke-2, ibu mertua saya seperti umumnya keluar jam 8 pagi. Saya serta suami mengikutinya dari belakang, kami menginginkan lihat apa yang sebenarnya dia lakukan.


Lantaran pendidikan rendah, sesudah h4mil saya demikian sulit untuk peroleh pekerjaan. Selanjutnya saya tinggal di rumah, menanti sampai mel4hirkan. Suami saya yakni seorang juru masak (koki), tetapi sungguh n " as, suami saya alami kecelakaan motor saat pergi
kerja sampai saat ini dia mesti beristirahat di rumah untuk berobat. sabungayam

Th. ini ibu mertua saya berumur 64 th.. Sehari-hari ia lihat kami makan, minum, nonton TV, main game. Ia juga mulai gelisah dan cemas : " Harga s. u. s. u begitu mahal, pendapatan kita hanya segini… "

Saya kenali dia mulai gelisah, tetapi apa dapat buat, apabila suami saya telah lebih baik, saya bakal menyuruhnya untuk selekasnya bekerja. Namun 1/2 th. waktu lalu, terkecuali mengurusi kepentingan sandang pangan saya, tiap-tiap jam 8 pagi ibu mertua telah keluar tempat tinggal. Siang jam 11 : 30 waktu pulang, saya kemukakan pertanyaan ia pergi kemana.

 Dia berkata ia pergi membagi brosur berbarengan dengan ibu­ibu sebaya yang lain.  Agen Bola Terpercaya 

Saya dan suami saya lega, karena pekerjaan membagi brosur yaitu pekerjaan yang cukup enteng, tidaklah sangat meletihkan. Lantas kami ajukan pertanyaan, berapakah pendapatannya?

Ibu mertua saya berkata, karena dia bekerja dengan cepat, jadi bosnya berikan keyakinan sebagai penanggung jawab, satu hari dia peroleh 2000 yuan.
Dia pertama­tama bertandang di satu tempat parkiran. Ia keluarkan satu sepeda, didepannya tergantung satu tas berwarna hitam, dibelakangnya ada satu bangku kecil.

Jam 8 : 30 pagi itu, ibu mertua saya lantas pergi ke pusat kota. Dia buka resleting tas hitam itu, diisi satu kain, sikat, semir sepatu, dan kain lap yang sudah kusam... Ketika itu seorang pelanggan sudah menyodorkan kakinya ke hadapan muka ibu mertua saya. Ibu mertua saya menyelipkan rambutnya yang sudah memutih ke belakang telinga, ia mulai bekerja.

Saya dan suami saya tidak ingin ibu mertua lihat kami, jadi kami juga membelakangi dia. Tidak tahu sejak mulai kapan kami berdua mulai meneteskan air mata.

Malam itu ibu mertua berkata : " Saya hari ini beli seekor ikan, agar saya masakkan untukmu. Anda tengah h4mil, butuh banyak konsumsi makanan bergizi. "Sabung Ayam Online 

Suami saya merebut ikan itu, berkata " Ibu, anda duduk saja, biarkanlah saya yang memasak. "
Ibu mertua berkata : " Saya takut anda tidak paham bagaimana caranya memasak ikan ini. "
Saya berkata : " Ibu, tak enak juga saya bakal tetaplah makan. Akhir­akhir ini, sungguh kami telah merepotkanmu…… " sembari berkata­kata, saya mulai menangis…

Ibu mertua saya meniadakan air mata saya berkata : " Anda telah tau semuanya yah? "
Saya menganggukkan kepala.Agen Sabung Ayam 

Ibu mertua berkata : " Saya telah tua, akan untuk brosur juga telah tidak ada yang ingin terima. Tidak ada langkah lain, saya selanjutnya jadi tukang semir sepatu. Begitu menguntungkan!
Setiap saat menyemir saya diberi gaji 100 yuan, bahkan terkadang ada orang
yang berikanlah lebih. Kalian dua­ duanya tak bekerja, kelak saat cucu saya lahir, cost yang dibutuhkan pasti banyak. Saya cuma menginginkan kurangi beban kalian. "

Saya serta suami selekasnya mem3luknya erat­ erat serta berkata : " Ibu, maafkan kami…Sabung Ayam 

0 komentar:

Posting Komentar